Serangan Rudal Houthi Hantam Israel Tengah, 20 Orang Terluka

Rudal yang diluncurkan Houthi dari Yaman berhasil membobol Israel dari dua lapisan atmosfer atas dan bawah, sebelum menghantam Tel Aviv, menurut laporan publik Israel. (Foto: Reuters/Itai Ron).
Rudal yang diluncurkan Houthi dari Yaman berhasil membobol Israel dari dua lapisan atmosfer atas dan bawah, sebelum menghantam Tel Aviv, menurut laporan publik Israel. (Foto: Reuters/Itai Ron).

Tel Aviv diguncang ledakan hebat ketika sebuah rudal balistik hipersonik yang diluncurkan dari Yaman menghantam wilayah Tel Aviv-Jaffa. Serangan itu melukai setidaknya 20 dan diklaim oleh kelompok pemberontak Houthi sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.

Tel Aviv - Setidaknya 20 warga Israel terluka dalam insiden serangan rudal balistik yang menghantam Tel Aviv-Jaffa, Israel tengah, pada Sabtu, 21 Desember 2024. Militer Israel mengonfirmasi bahwa rudal tersebut diluncurkan dari Yaman setelah upaya pencegatan mereka gagal.

“Sebuah rudal yang berasal dari Yaman menghantam Israel tengah setelah upaya pencegatan berakhir gagal,” ujar pernyataan resmi militer Israel, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Layanan ambulans Israel, Magen David Adom, melaporkan bahwa sebagian besar korban hanya mengalami luka ringan akibat pecahan kaca dari ledakan. Namun, situasi ini menambah ketegangan di kawasan yang sudah memanas.

Kelompok Houthi, melalui juru bicara militernya Yahya Saree, menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Pasukan kami meluncurkan operasi militer yang menargetkan situs militer musuh Israel di wilayah pendudukan Jaffa dengan rudal balistik hipersonik," ungkap Yahya Saree dalam pernyataan resmi, dikutip dari detik.com, 23 Desember 2024.

Serangan ini merupakan rangkaian dari operasi militer Houthi dalam beberapa hari terakhir. Pada Jumat, kelompok tersebut juga mengklaim serangan drone di wilayah Israel tengah dan selatan, serta tiga operasi lainnya pada Kamis yang bertepatan dengan serangan udara Israel di kota Sana’a dan Al Hudaydah di Yaman.

Houthi menyebutkan bahwa tindakan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap Gaza. “Kami menargetkan kapal-kapal kargo Israel atau kapal terkait Tel Aviv di Laut Merah dengan rudal dan drone, serta bersumpah akan melanjutkan operasi ini hingga serangan di Gaza berakhir,” ujar kelompok tersebut.

Tensi semakin meningkat sejak awal 2024 ketika koalisi pimpinan Amerika Serikat meluncurkan serangan udara yang diklaim menyasar lokasi Houthi di Yaman. Serangan tersebut dipicu oleh aksi kelompok Houthi yang menargetkan kapal-kapal di Laut Merah. Menanggapi hal ini, Houthi memperingatkan bahwa mereka menganggap semua kapal AS dan Inggris sebagai target militer.

Ketegangan ini memicu kekhawatiran global atas eskalasi lebih lanjut di kawasan Timur Tengah, terutama dengan meningkatnya keterlibatan negara-negara besar seperti AS dan Inggris.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.