Eksplorasi Panas Bumi Seulawah Agam: Langkah Strategis Aceh Besar untuk Energi Bersih dan Ekonomi Lokal

PJ Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto (tengah), foto bersama seusai pertemuan dengan PT Pembangunan Aceh (PT PEMA) yang membahas Proyek Panas Bumi di Gedung Dekranasda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (15/1/2025). (Foto: MC Aceh Besar).

Pemkab Aceh Besar intesif berkoordinasi mengembangkan proyek panas bumi di Gunung Seulawah Agam. Proyek ini diharapkan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kota Jantho - Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, memimpin pertemuan strategis yang membahas eksplorasi energi panas bumi di kawasan Gunung Seulawah Agam. Pertemuan tersebut berlangsung di Dekranasda Aceh Besar, Kecamatan Ingin Jaya, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Pertemuan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting di lingkungan pemerintahan Aceh Besar, termasuk Kadis PUPR, Kadistan, BKPSDM, Kalak BPBD, Kabag Ekonomi, PEMA, dan perwakilan dari PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Dalam audiensi tersebut, Iswanto menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk keberhasilan proyek ini. “Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Besar,” ujarnya dalam keterangan yang diterima koranaceh.net, Kamis, 16 Januari 2025.

Baca Juga:
KEK Arun Lhokseumawe Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan Aceh

Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam mencakup Kecamatan Seulimuem dan Mesjid Raya, dengan desa terdekat Lamteuba. Proyek ini dapat diakses melalui empat jalur utama, yaitu:

  • Lintas Utara (50,3 km, waktu tempuh 1 jam 18 menit)
  • Lintas Tengah (49,8 km, waktu tempuh 1 jam 16 menit)
  • Lintas Selatan (50,7 km, waktu tempuh 1 jam 8 menit)
  • Alternatif Utara (59 km)

Saat ini, tutur Iswanto, eksplorasi panas bumi sedang dilakukan di Gunung Seulawah Agam untuk menghasilkan energi bersih berbasis geothermal. Ia berharap proyek ini dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.

Edukasi Masyarakat dan Iklim Investasi

Iswanto juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait manfaat proyek ini. “Para camat, mukim, hingga keuchik harus aktif menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang potensi besar tambang ini. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat mendukung keberadaan proyek ini sebagai aset strategis daerah,” jelasnya.

Baca Juga:
Angka Kemiskinan di Aceh Turun 1,59 Persen, Tertinggi dalam Empat Tahun Terakhir

Lebih lanjut, ia mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mempromosikan potensi Aceh Besar kepada calon investor. “Aceh Besar memiliki potensi besar yang perlu dikelola dengan baik. Kita harus menciptakan iklim investasi yang kondusif agar investor merasa percaya diri menanamkan modalnya di daerah ini,” ucap Pj Bupati Aceh Besar itu.

Untuk memastikan pengelolaan yang terorganisir, ia menginstruksikan pembentukan badan hukum berupa Perusahaan Daerah (Perumda). Keberadaan Perumda ini, terangnya, diharapkan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kontribusi sektor tambang terhadap PAD,” ungkapnya.

“Semoga eksplorasi ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi tetapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Aceh Besar. Kita harus bekerja bersama untuk mewujudkan Aceh Besar yang mandiri dan sejahtera,” pungkas Iswanto.[]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.