Kedamaian Terwujud Dengan Saling Asih, Bukan Berselisih
![]() |
Ilustrasi. |
Hamdan Budiman
*Pemred Koran Aceh
Dalam dunia yang sering terpecah oleh konflik, saling asih menjadi lentera yang dapat menerangi jalan menuju kedamaian sejati.
koranaceh.net | Dalam kehidupan sehari-hari, kedamaian adalah sebuah kondisi yang sangat diidamkan oleh setiap individu, komunitas, bahkan bangsa.
Namun, untuk mencapai kedamaian tersebut, diperlukan kerja sama dan rasa saling asih di antara kita. Konsep saling asih, yang berasal dari bahasa Indonesia yang berarti saling mencintai dan menghormati, merupakan kunci utama dalam membangun hubungan yang harmonis.
Sebaliknya, perselisihan dan konflik hanya akan membawa kerusakan bukan hanya pada hubungan sosial, tetapi juga pada keharmonisan masyarakat secara keseluruhan.
Saling asih mengandung makna empati, toleransi, dan pengertian satu sama lain. Dalam konteks masyarakat multikultural seperti di Indonesia, atau Aceh di mana berbagai suku, agama, dan budaya hidup berdampingan, saling asih menjadi sangat penting.
Baca Juga:
Pendengung: Suara yang Tidak Terlihat
Menghargai perbedaan, bersikap terbuka terhadap pandangan orang lain, dan menunjukkan sikap saling mendukung akan menciptakan lingkungan yang aman dan damai.
Sebagai contoh, ketika terjadi perbedaan pendapat dalam sebuah diskusi, alih-alih berselisih, kita harus mampu mendengarkan dan mencari solusi terbaik yang dapat diterima semua pihak. Hal ini akan memperkuat ikatan sosial dan membangun rasa saling pengertian.
Di sisi lain, perselisihan dapat muncul kapan saja dan di mana saja, terutama ketika ego dan kepentingan pribadi lebih diutamakan dibandingkan kepentingan bersama.
Ketika kita lebih mementingkan diri sendiri atau kelompok kita, kita akan cenderung mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain. Akibatnya, perselisihan bisa berkembang menjadi konflik yang lebih besar, yang mengancam kedamaian dan stabilitas masyarakat.
Baca Juga:
Tragedi di Rest Area: Ketika Oknum Penegak Hukum Menjadi Pelanggar Hukum
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa setiap tindakan dan kata-kata yang kita ucapkan memiliki dampak pada orang lain.
Untuk menciptakan kedamaian, kita harus memulai dari diri kita sendiri. Kita harus berlatih untuk menyebarkan kasih sayang dan pengertian dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain.
Mungkin kecil, tetapi tindakan seperti menyapa dengan ramah, membantu orang yang membutuhkan, atau sekadar mendengarkan keluh kesah teman dapat menjadi langkah awal yang signifikan.
Selain itu, pendidikan juga memegang peranan penting dalam membentuk karakter individu. Dengan mengajarkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati sejak dini, kita bisa membangun generasi yang lebih baik dan lebih damai di masa.
Baca Juga:
Mengapa Kekerasan Berakar dari Cara Kita Berpikir?
Kedamaian sejati hanya dapat terwujud melalui sikap saling asih, bukan dengan berselisih. Ketika kita mampu untuk mencintai dan menghormati satu sama lain, perbedaan yang ada justru akan menjadi kekuatan yang mengikat kita sebagai satu kesatuan.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, mari kita ciptakan perubahan positif dengan menunjukkan kasih sayang dan pengertian.
Saling asih bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi sebuah tindakan nyata yang akan menghantarkan kita menuju kehidupan yang lebih damai dan harmonis.[]
Tidak ada komentar