Marlina Muzakir Dorong PKK Aceh Lebih Proaktif, Bangun Jejaring Nasional Demi Dampak Nyata ke Desa

Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir, dalam rapat optimalisasi kinerja organisasi bersama jajaran pengurus PKK di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (16/4/2025). (Foto: HO - TP PKK Aceh).
Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir, dalam rapat optimalisasi kinerja organisasi bersama jajaran pengurus PKK di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (16/4/2025). (Foto: HO - TP PKK Aceh).

Marlina Muzakir dorong PKK Aceh lebih aktif hingga ke desa, perkuat jejaring pusat dan daerah demi program yang berdampak langsung ke masyarakat.

koranaceh.net Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Aceh memperkuat koordinasi internal dan eksternal dalam rangka memaksimalkan dampak program ke sampai ke masyarakat.

Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir, dalam rapat koordinasi bersama jajaran pengurus inti di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu, 16 April 2025.

Pertemuan tersebut menjadi ruang evaluasi dan penguatan strategi pelaksanaan program PKK, yang dinilai Marlina harus lebih progresif dan berpihak pada kelompok masyarakat yang selama ini kurang terjangkau.

Baca Juga :
Ketua PKK Aceh Bangun Sinergi Nasional, Temui Dirjen Bina Adwil Kemendagri

“Kita ingin kehadiran PKK dirasakan nyata oleh masyarakat hingga ke gampong-gampong. Program kita harus adil, merata, dan berpihak pada mereka yang paling membutuhkan,” kata Marlina dalam arahannya.

Ia menyoroti pentingnya pengurus pokja untuk tidak sekadar menjalankan agenda rutin, tetapi juga aktif merespons isu-isu baru dan menjajaki peluang kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, kerja PKK harus menyentuh langsung kebutuhan riil keluarga, bukan sekadar formalitas kegiatan.

Langkah konkret untuk mewujudkan hal ini dilakukan Marlina lewat serangkaian kunjungan ke kementerian dan lembaga di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan bahwa PKK Aceh tidak boleh hanya menunggu dukungan, melainkan harus berani menjemputnya.

“Kita tidak hanya bicara program. Kita bicara bagaimana kerja-kerja kita benar-benar sampai ke masyarakat dan memberi dampak nyata. Itu yang sedang kita kejar bersama,” ujarnya.

Selama di Jakarta, Marlina menemui sejumlah pejabat nasional untuk membangun kemitraan dan memperkuat jaringan. Di antaranya, ia bertemu dengan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA, serta istrinya, Safriati, yang juga Ketua IV PKK Pusat Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Pertemuan itu dimanfaatkan untuk bertukar pandangan serta mensinergikan arah kebijakan pusat dan daerah.

Dalam upaya penguatan sektor pendidikan anak usia dini di Aceh, Marlina berdiskusi dengan Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek, Dr. Gogot Suharwoto. Fokus pembahasannya mencakup peningkatan kualitas layanan PAUD dan dukungan sumber daya untuk wilayah-wilayah terpencil.

Sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Marlina juga memanfaatkan momentum tersebut untuk mendorong promosi UMKM dan sektor kreatif lokal. Ia menyampaikan aspirasi pelaku usaha mikro kepada Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemenparekraf, Adinda Yuanita Harsya.

Baca Juga :
Ketua TP PKK Aceh Dorong Percepatan Bantuan Rumah untuk Masyarakat dan Eks Kombatan

Selain itu, isu kesehatan perempuan dan remaja turut menjadi bagian dari agenda kerja Marlina. Ia melakukan penjajakan kerja sama dengan Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Annisa Pohan, guna memperluas kampanye kesadaran kesehatan jantung di Aceh.

Keseluruhan langkah ini merupakan bagian dari strategi membangun koneksi langsung dengan pengambil kebijakan di tingkat nasional, yang menurut Marlina akan memperkuat kapasitas PKK Aceh dalam menjawab kebutuhan masyarakat secara lebih sistematis.

Ia menekankan bahwa PKK bukan sekadar organisasi pendamping pembangunan, tapi harus menjadi motor penggerak pemberdayaan keluarga dengan dampak yang bisa dirasakan hingga ke desa-desa.

Rapat koordinasi ini juga menekankan pentingnya keberlanjutan program lintas pokja yang dapat merespons isu-isu kontemporer, seperti stunting, ketahanan keluarga, pendidikan anak usia dini, serta pemberdayaan ekonomi berbasis keluarga. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.