Aceh Gandeng Flora Agung Grup Bangun Pabrik Minyak Goreng
Aceh teken MoU dengan Flora Agung Grup bangun pabrik minyak goreng, dorong industri hilir sawit dan minta komitmen nyata investasi.
koranaceh.net – Pemerintah Aceh resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Flora Agung Grup dalam rangka kerja sama pengembangan sektor industri dan agribisnis.
Penandatanganan dilakukan di Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa, 27 Mei 2025, dengan kehadiran langsung Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dan CEO Flora Agung Grup, Ivansyah.
Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, Muhammad Nasir, sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), serta jajaran direksi Flora Agung Grup.
Baca Juga :
Koperasi Merah Putih Didirikan di Lam Blang Manyang
MoU ini menjadi langkah awal bagi investasi pembangunan pabrik kilang (refinery) kelapa sawit yang akan memproduksi minyak goreng bermerek lokal Aceh.
Dalam sambutannya, Gubernur Mualem menyatakan bahwa pemerintah siap membuka ruang kerja sama dengan sektor swasta selama ada komitmen yang jelas untuk berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Pada prinsipnya kami sangat mendukung kerja sama ini demi kemajuan pembangunan Aceh. Kami berharap komitmen dari pihak perusahaan benar-benar diwujudkan dalam bentuk aksi nyata,” ujar Mualem.
CEO Flora Agung Grup, Ivansyah, menegaskan bahwa pihaknya memandang Aceh sebagai wilayah yang strategis dan memiliki potensi sumber daya alam yang belum tergarap maksimal.
Ia menyebut sektor kelapa sawit sebagai salah satu fokus utama yang akan segera dieksekusi melalui pembangunan pabrik pengolahan.
“Kami melihat peluang besar di Aceh untuk mengembangkan industri pengolahan sawit. Hingga saat ini, belum ada pabrik di Aceh yang mengolah CPO menjadi minyak goreng siap konsumsi. Ini akan menjadi langkah awal menuju kemandirian industri daerah,” kata Ivansyah.
Baca Juga :
Pemerintah Aceh Dorong Percepatan Ekspor Komoditas Hewan, Ikan, dan Tumbuhan
Ivansyah juga menyampaikan bahwa perusahaannya memiliki rekam jejak di berbagai sektor strategis seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan pengolahan industri.
Dalam konteks Aceh, pihaknya siap mendukung pembangunan ekonomi lokal berbasis potensi alam setempat, bukan hanya dalam bentuk pembangunan infrastruktur industri, tetapi juga penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi Pemerintah Aceh untuk mendorong hilirisasi komoditas lokal agar tidak terus bergantung pada ekspor bahan mentah.
Industri minyak goreng yang direncanakan tersebut diharapkan dapat memperkuat rantai pasok produk sawit di dalam daerah sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi petani dan pelaku usaha lokal. [*]
Tidak ada komentar