Sekda Aceh dan Wali Kota Banda Aceh Bahas Integrasi Pelayanan RSUDZA
Sekda Aceh, M. Nasir beserta SKPA terkait melakukan Rapat terkait lingkar jalan RSUDZA bersama Wali Kota Banda Aceh di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Rabu (20/8/2025). (HO-Pemerintah Aceh). |
Sekda Aceh dan Wali Kota Banda Aceh bahas integrasi RSUDZA, usulkan penutupan Jalan Dr. T. Syarief Thayeb dengan jaminan jalur alternatif.
koranaceh.net – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, bersama Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, membahas rencana integrasi pelayanan RSUD Zainoel Abidin (RSUDZA). Pertemuan berlangsung di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Rabu, 20 Agustus 2025, dan turut dihadiri pejabat lintas sektor.
Rapat tersebut menyoroti pentingnya integrasi fasilitas dan akses jalan di kawasan RSUDZA yang merupakan rumah sakit rujukan utama Provinsi Aceh. Jalan Dr. T. Syarief Thayeb yang memisahkan kompleks gedung lama dan baru dinilai menghambat pelayanan sehingga diusulkan ditutup untuk mendukung penyatuan layanan.
M. Nasir menegaskan Pemerintah Aceh siap mendukung penuh rencana tersebut, termasuk menyiapkan anggaran untuk pembangunan jalan alternatif. “Kami ingin memastikan integrasi berjalan lancar tanpa mengorbankan mobilitas masyarakat sekitar,” ujarnya.
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyatakan dukungan terhadap kebijakan itu karena jalan berada di bawah kewenangan Pemkot Banda Aceh. Namun, ia menekankan perlunya solusi alternatif. “Penutupan jalan harus diiringi penyediaan jalur pengganti agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan nyaman,” katanya.
Pembahasan ini merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2022 yang mengatur standar kawasan rumah sakit, termasuk kewajiban integrasi area demi keselamatan pasien dan efisiensi pelayanan.
Selain itu, integrasi pelayanan RSUDZA menjadi syarat dari BPJS Kesehatan. Berdasarkan hasil rekredensialing, rumah sakit tersebut wajib menyelesaikan integrasi sebelum 22 Desember 2025 agar klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak terganggu.
Rapat koordinasi ini juga dihadiri Wakil Direktur Pelayanan RSUDZA dr. Makhrozal, Kepala Dinas PUPR Aceh Mawardi, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh T. Robby Irza, perwakilan SKPA, serta pejabat eselon II Pemko Banda Aceh.
Langkah integrasi RSUDZA diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sekaligus memperkuat posisi rumah sakit tersebut sebagai pusat rujukan utama di Aceh. [*]
Tidak ada komentar