Gubernur Mualem Ajak Kagama Bersinergi Bangun Aceh, Tekankan Upaya Atasi Kemiskinan

Gubernur Aceh Muzakir Manaf menghadiri serta menyampaikan sambutan pada Pelantikan Pengurus KAGAMA Aceh Periode 2025–2030 yang dilantik oleh Wamenkomdigi (Sekjen PP KAGAMA) Nezar Patria di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (6/9/2025). (Foto: HO-Pemerintah Aceh).
Gubernur Aceh Muzakir Manaf menghadiri serta menyampaikan sambutan pada Pelantikan Pengurus KAGAMA Aceh Periode 2025–2030 yang dilantik oleh Wamenkomdigi (Sekjen PP KAGAMA) Nezar Patria di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (6/9/2025). (Foto: HO-Pemerintah Aceh).

Mualem ajak Kagama bersinergi bangun Aceh. Alumni UGM diminta dukung pendidikan, kesehatan, UMKM, dan penurunan kemiskinan.

koranaceh.net – Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengajak Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Aceh untuk bersinergi dengan pemerintah dalam mendukung pembangunan daerah.

Ajakan itu ia sampaikan usai melantik Pengurus Daerah Kagama Aceh di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu, 6 September 2025.

Mualem menegaskan, potensi besar Aceh hanya bisa dioptimalkan jika dikelola secara kolektif dengan melibatkan sumber daya manusia yang mumpuni, termasuk kepakaran anggota Kagama.

“Ini saatnya kita membangun Aceh. Terus jaga kebersamaan dan kekompakan demi Aceh yang lebih makmur di masa mendatang,” katanya.

Ia juga mengingatkan kondisi geopolitik dan ekonomi global yang tidak menentu akan berdampak langsung pada Aceh. Karena itu, menurutnya, langkah antisipasi bersama perlu terus dipersiapkan.

Mualem menambahkan simbol “P” untuk Kagama, yakni pemaju, pencipta, dan pengayom, sebagai semangat kontribusi. “Dengan kekompakan kita, Insya Allah mimpi-mimpi besar itu akan bisa diwujudkan,” ujarnya.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria, yang juga Sekjen PP Kagama, menyambut ajakan tersebut. Ia menekankan pentingnya kontribusi alumni UGM dalam memperkuat sektor pendidikan, kesehatan, dan UMKM di Aceh.

“Sumber daya kita harus benar-benar dioptimalkan. Target menurunkan kemiskinan dari 12,33 persen ke 7 persen memang ambisius, tapi harus diperjuangkan,” katanya.

Nezar menegaskan bahwa ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) harus dikurangi. Menurutnya, kebersamaan menjadi kunci untuk mendorong daya saing daerah.

“Mari jaga kekompakan. Dengan kebersamaan, Aceh bisa lebih makmur dan lebih hebat,” pungkasnya.

Sekretaris Daerah Aceh M Nasir, yang resmi menjabat Ketua Pengda Kagama Aceh, berkomitmen menjadikan Kagama mitra strategis pemerintah dalam menekan angka kemiskinan.

Ia menyebut, berdasarkan data BPS, sekitar 700 ribu penduduk Aceh masih tergolong miskin. “Kita tidak bisa membantah data ini, tapi harus memastikan program pembangunan benar-benar menurunkan angka tersebut setiap tahun,” ujarnya.

Nasir menegaskan, target nasional menurunkan kemiskinan Aceh menjadi 6–7 persen pada 2029 harus dicapai dengan kerja bersama. “Meski banyak yang menilai ambisius, Kagama harus mengambil peran aktif agar Aceh keluar dari stigma daerah termiskin di Sumatera,” katanya.

Sementara itu, Rektor UGM melalui Kepala Biro Manajemen Strategis UGM, Wirastuti Widyatmanti, mengapresiasi dukungan Pemerintah Aceh terhadap mahasiswa UGM yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah itu. Ia menyebut ada 2.480 alumni UGM yang kini berdomisili di Aceh.

“Kami berharap prinsip ‘Guyub, Rukun, Migunani’ bisa dihadirkan dalam versi Aceh, sebagai wujud kontribusi nyata Kagama,” ujarnya.

Kehadiran Kagama Aceh diharapkan menjadi wadah sinergi antara alumni UGM, pemerintah, dan masyarakat, guna mempercepat pembangunan dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi di Aceh. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.