Rangking Pendidikan Aceh Rendah, Program Pendidikan Aceh Harus dievaluasi


Oleh: Nab Bahany As.

Rangking pendidikan di Aceh lebih rendah dari rangking pendidikan di Papua Barat. Jangan salahkan guru jika rangking pendidikan di Aceh bisa rendah. Guru hanya menjalankan sistem dari kebijakan  yang diterapkan, baik oleh pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.

Maka dari itu supaya tidak mengecewakan, rangking pendidikan Aceh jangan dihitung dari urutan atas ke bawah, namun dihitung dari bawah ke atas, agar Aceh paling tidak dapat menduduki posisi teratas dari Papua Barat. 

Kabarnya selain dari APBN, 20 persen dari dana APBA setiap tahun dianggarkan untuk sektor pendidikan di Aceh. 

Jika memang jatah dana pendidikan Aceh 20 persen dari APBA (diluar dari alokasi-alokasi anggaran pendidikan lainnya), mungkin rata-rata anggaran untuk pendidikan Aceh setiap tahunnya mencapai satu triliun lebih.

Anggaran pendidikan yang begitu besar  namun rangking pendidikan di Aceh masih rendah, ini ajaib dan ironis.

Gedung-gedung sekolah yang masih layak pakai dengan mudahnya dipho (dibongkar) lalu dibangun gedung baru.

Pagar-pagar sekolah yang masih kelihatan bagus, dibongkar dan dibangun pagar baru. Tidak ada dalam pikiran penyelegara pendidikan di Aceh, bagaimana meningkatkan mutu pendidikannya dari tahun ke tahun. 

Jika Aceh benar-benar serius dalam meningkatkan pendidikan seharusnya dengan anggaran pendidikan yang besar setiap tahunnya, Aceh jeut peucarong ureueng troh u langet ijo

Itulah program Aceh carong yang harus dievaluasi ulang untuk mendongkrak rangking pendidikan Aceh.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.