Pemerintah Aceh Gelar Mudik Gratis dan Siapkan Pengendalian Transportasi Lebaran 2025

Suasana arus mudik di Terminal Tipe A Batoh, di Kota Banda Aceh. (Foto: medcom.id/Fajri Fatmawati).
Suasana arus mudik di Terminal Tipe A Batoh, di Kota Banda Aceh. (Foto: medcom.id/Fajri Fatmawati).

Dishub Aceh juga mengoordinasikan kesiapan layanan transportasi guna memastikan arus mudik berjalan aman dan lancar.

koranaceh.net Pemerintah Aceh kembali mengadakan program Mudik Gratis 2025 sebagai bagian dari upaya memfasilitasi masyarakat dalam perjalanan pulang kampung saat Lebaran. Program ini dibahas dalam rapat kesiapan pelaksanaan mudik yang digelar di Ruang Potensi Daerah Aceh, Selasa, 18 Maret 2025.

Rapat yang berlangsung secara hybrid tersebut dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Zulkifli, serta dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, serta perwakilan dari 22 BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta.

Baca Juga :
Tol Padang Tiji – Seulimuem Siap Difungsikan untuk Mudik Lebaran Tahun Ini

Rapat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan, serta Surat Gubernur Aceh Nomor 500.11.6/2492 yang mengajak seluruh elemen untuk mendukung kelancaran mudik bersama tahun ini.

Teuku Faisal mengapresiasi keterlibatan berbagai pihak dalam penyelenggaraan mudik gratis ini. Menurutnya, program ini tidak hanya bertujuan membantu masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam pengendalian inflasi dan menekan angka kecelakaan lalu lintas.

“Kita berharap dengan adanya mudik gratis ini inflasi daerah dapat dikendalikan, serta bisa menekan angka kecelakaan di jalan raya,” ujar Teuku Faisal dalam keterangannya.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh kendaraan yang digunakan dalam program ini harus memenuhi standar kelaikan, baik melalui rampcheck maupun uji KIR.

“Kami harus memastikan bahwa kendaraan yang akan beroperasi benar-benar aman dan legal, baik secara administrasi maupun kondisi fisik kendaraan yang layak jalan,” tambahnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh Zulkifli menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi Pemerintah Aceh dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :
Pelabuhan Calang Diproyeksikan Jadi Gerbang Ekspor-Impor Barsela

“Tujuan mudik gratis ini adalah untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan mudik, serta bentuk upaya kita bersama untuk menyukseskan program nasional,” ungkapnya.

Adapun, Mudik Gratis 2025 ini akan melayani dua moda transportasi, yaitu angkutan darat dan penyeberangan. Calon pemudik yang ingin mengikuti program ini diwajibkan memiliki Kartu Identitas Penduduk (KTP) dan dalam kondisi sehat secara jasmani maupun rohani.

Sebelumnya, Dishub Aceh telah menggelar Rapat Koordinasi Kesiapan Pengendalian Transportasi selama libur Lebaran pada Senin, 17 Maret 2025, di Aula Multimoda.

Rapat ini dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se-Aceh untuk membahas berbagai strategi guna memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik.

Teuku Faisal berujar, “Kita mendengar berbagai kendala yang dihadapi di daerah untuk kemudian bersama kita carikan solusi, demi kelancaran mudik masyarakat nantinya,” yang dikutip dari laman resmi Dishub Aceh, Senin, 17 Maret 2025.

Salah satu fokus utama dalam rapat ini adalah memperkuat koordinasi antara instansi terkait guna mengantisipasi lonjakan pemudik.

Baca Juga :
Bus Trans Koetaradja Kembali Beroperasi, 14 Rute Layani Banda Aceh dan Aceh Besar

Beberapa langkah yang disiapkan antara lain survei mudik Lebaran, inspeksi kendaraan (rampcheck), pembangunan posko terpadu, serta pemetaan potensi kemacetan dan risiko kecelakaan di jalur-jalur utama.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Aceh, Deddy Lesmana, memaparkan bahwa pergerakan masyarakat pada musim mudik tahun ini diperkirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan dominasi kendaraan pribadi.

Selain kesiapan transportasi, faktor cuaca juga menjadi perhatian dalam rapat ini. Kepala UPT BMKG Aceh, Nasrol Adil, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca buruk yang dapat menghambat perjalanan pemudik.

Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Aceh, Tofan Muis, menekankan pentingnya penempatan Posko Angkutan Lebaran (Angleb) di seluruh terminal tipe A di Aceh.

Posko ini akan beroperasi 24 jam untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan masyarakat. “Posko ini berfungsi untuk memantau dan mengatasi segala permasalahan yang mungkin timbul selama arus mudik maupun arus balik,” jelasnya.

Dengan berbagai langkah yang telah disiapkan, Pemerintah Aceh berharap mudik tahun ini dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat. []

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.