Marlina Muzakir Tanam Murbei di Aceh Besar, Dukung Kebangkitan Industri Sutera Lokal

Marlina Muzakir, Ketua Dekranasda Aceh, menanam bibit murbei bersama UMKM Jalur Sutera Aceh di Gampong Siem, Darussalam, Aceh Besar, Kamis (17/4/2025). Penanaman ini menjadi bagian dari upaya membangkitkan kembali industri sutera Aceh melalui pemberdayaan UMKM lokal.

Marlina Muzakir tanam murbei di Aceh Besar, dorong UMKM Jalur Sutera dan tenun songket agar hidupkan kembali industri sutera lokal berbasis budaya.

koranaceh.net – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Marlina Muzakir, memimpin penanaman perdana tanaman murbei di Gampong Siem, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Kamis, 17 April 2025. Kegiatan ini menandai dimulainya upaya konkret menghidupkan kembali industri sutera sebagai potensi ekonomi dan warisan budaya Aceh.

Penanaman simbolis dilakukan di lahan milik Dayah Terpadu Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee yang kini dimanfaatkan oleh kelompok UMKM Jalur Sutera Aceh. Kelompok ini dipimpin oleh Maimun dan menjadi motor penggerak pengembangan budidaya murbei dan ulat sutera di wilayah tersebut.

Baca Juga :
Marlina Muzakir Dorong PKK Aceh Lebih Proaktif, Bangun Jejaring Nasional Demi Dampak Nyata ke Desa

Sejumlah tokoh turut hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk istri Wakil Gubernur Aceh, Mukarramah Fadhlullah, serta jajaran pengurus PKK dan Dekranasda Aceh. Kegiatan juga mendapat dukungan dari berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan industri sutera di daerah.

“Saya percaya kelompok UMKM ini bisa menjadi salah satu pilar penting dalam membangkitkan industri sutera di Aceh,” ujar Marlina dalam sambutannya.

Menurut Marlina, pengembangan industri sutera tidak hanya menyentuh aspek budaya, tetapi juga mampu menjadi sumber penghidupan baru bagi masyarakat. Ia menekankan pentingnya pengelolaan yang serius dan berkelanjutan terhadap potensi lokal tersebut.

“Sutera merupakan kekayaan budaya sekaligus potensi ekonomi yang perlu dikelola secara serius dan berkelanjutan,” katanya.

Ia juga mengapresiasi upaya para pelaku UMKM yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam membangun kembali sektor sutera. Marlina menegaskan bahwa Dekranasda Aceh akan terus memberikan dukungan penuh untuk memperkuat peran UMKM, terutama yang berbasis pada warisan budaya lokal.

Usai penanaman, Marlina melanjutkan agenda dengan berziarah ke makam ulama besar Aceh, Abu Hasan Krueng Kalee, yang berada di kompleks Dayah Darul Ihsan. Di sana, ia bersama pimpinan dayah Muhammad Faisal dan para santri menggelar doa bersama sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh agama tersebut.

Kegiatan kemudian berlanjut ke pusat kerajinan "Rumah Tenun Mutiara Songket" di Gampong Krueng Kalee. Di lokasi ini, Marlina melihat langsung hasil karya para pengrajin tenun yang mayoritas adalah perempuan. Ia tampak terkesan dengan konsistensi para pengrajin dalam memproduksi kain songket dengan motif khas dan sentuhan modern.

Baca Juga :
Bertemu Penasihat DWP, Ketua Dekranasda Aceh Minta Dukungan Konkret bagi UMKM dan Ekraf Aceh

“Selain menjaga tradisi, mereka juga menghidupi keluarga dari hasil tenun ini. Ini luar biasa,” ungkap Marlina.

Ia berharap keberadaan UMKM seperti ini dapat memperkuat ekonomi keluarga dan membuka jalan bagi kemandirian masyarakat, sembari tetap menjaga identitas budaya Aceh.

Geuchik Gampong Krueng Kalee, Akhiar, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Marlina Muzakir. Ia berharap kunjungan tersebut membawa dampak positif bagi pengembangan UMKM di wilayahnya.

Lebih lanjut, Akhiar mengungkapkan rencana sinergi antara dua desa: kelompok UMKM Jalur Sutera di Gampong Siem akan fokus pada budidaya bahan baku berupa ulat sutera dan tanaman murbei, sedangkan para pengrajin di Krueng Kalee akan mengolah hasilnya menjadi kain tenun khas Aceh.

Langkah ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem industri sutera yang berkelanjutan dan memperkuat kolaborasi antarwilayah di Aceh dalam mendorong kebangkitan ekonomi berbasis budaya. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.