Wali Kota Banda Aceh Resmikan Program Gizi Ibu Hamil dan Puskesmas Keliling

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, saat menyampaikan sambutan dalam peresmian program pemberian makanan tambahan bergizi untuk ibu hamil dengan KEK serta Puskesmas Keliling di Gamping Beurawe, pada Kamis (17/4/2025). (Foto: HO-Pemko Banda Aceh).

Wali Kota Banda Aceh resmikan peluncuran program gizi untuk ibu hamil dan balita serta Puskesmas Keliling guna tekan stunting dan perluas akses layanan kesehatan.

koranaceh.net Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, meresmikan program pemberian makanan tambahan bergizi untuk ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita dengan masalah gizi.

Peluncuran tersebut digelar di Gampong Beurawe, Kamis, 17 April 2025, bersamaan dengan peresmian layanan “Puskesmas Keliling” yang ditujukan untuk menjangkau masyarakat di daerah dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan.

Program ini menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar bagi kelompok rentan. Dalam sambutannya, Wali Kota Illiza menekankan pentingnya asupan gizi sejak masa kehamilan sebagai fondasi bagi tumbuh kembang anak.

Baca Juga :
Wali Kota Banda Aceh Tertibkan Bangunan Langgar GSB, 29 Usaha Terdata Melanggar

“Kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh gizi ibu sejak masa kehamilan. Oleh karena itu, kita harus memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup,” ujar Illiza.

Data Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa hingga Desember 2024, angka stunting di Banda Aceh masih berada di angka 9,11 persen atau sekitar 959 anak. Merespons situasi ini, Pemerintah Kota menggulirkan program pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis lokal yang menyasar langsung kelompok sasaran dengan durasi intervensi yang disesuaikan.

Secara rinci, program ini menargetkan 103 ibu hamil KEK yang akan menerima PMT selama 120 hari, 471 balita gizi kurang selama 56 hari, 517 balita dengan berat badan di bawah normal (BBU) selama 28 hari, dan 324 balita yang tidak mengalami kenaikan berat badan (T) selama 14 hari.

Selain intervensi gizi, Pemko Banda Aceh juga meluncurkan layanan Puskesmas Keliling sebagai solusi layanan bergerak yang dapat menjangkau warga di wilayah yang kesulitan mengakses puskesmas atau posyandu. Layanan ini mencakup pemeriksaan kesehatan umum, imunisasi, penyuluhan, serta konseling gizi dan kesehatan.

“Kehadiran Puskesmas Keliling diharapkan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan dasar, terutama bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil,” jelas Illiza.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung kesuksesan program ini. Menurutnya, upaya pemenuhan gizi dan layanan kesehatan tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah, tetapi memerlukan keterlibatan aktif masyarakat dan sektor swasta.

Baca Juga :
Indonesia-Arab Saudi Perkuat Kerja Sama Industri, Fokus pada Hilirisasi dan Energi Terbarukan

“Program ini bukan hanya soal pemberian makanan tambahan, melainkan juga edukasi gizi untuk membangun perubahan perilaku yang berkelanjutan,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh puskesmas yang ada di Banda Aceh. Gampong Beurawe menjadi lokasi peluncuran perdana sebagai bentuk simbolis keterlibatan semua elemen.

“Sasaran layanan Puskesmas Keliling adalah masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan reguler, baik di puskesmas maupun posyandu,” ujar Lukman.

Acara peluncuran turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, unsur Forkopimda, Ketua TP PKK Banda Aceh Dessy Maulidha Azwar, para kepala SKPK, dan unsur Muspika Gampong Beurawe. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.