Presiden Pimpin Tanam Padi Serentak di 160 Kabupaten, Pemerintah Targetkan Produksi 7,5 Juta Ton Gabah

Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan video conference dengan para perwakilan petani dari berbagai daerah seusai tanam padi serentak di Ogan Ilir, Rabu (23/4/2025). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr).
Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan video conference dengan para perwakilan petani dari berbagai daerah seusai tanam padi serentak di Ogan Ilir, Rabu (23/4/2025). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr).
Presiden Prabowo pimpin tanam padi serentak di 160 kabupaten. Pemerintah targetkan swasembada dan produksi 7,5 juta ton gabah pada April 2025.

koranaceh.net Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung kegiatan tanam padi serentak di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan, pada Rabu, 23 April 2025.

Aksi ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Tanam raya ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi drone pertanian dan dilaksanakan serentak di 160 kabupaten se-Indonesia.

Kegiatan tersebut disiapkan sebagai langkah percepatan produksi pangan menyusul ancaman krisis pangan global serta naiknya permintaan dalam negeri. Pemerintah menargetkan tanam April 2025 mencapai 1,3 juta hektare dengan estimasi produksi mencapai 7,5 juta ton gabah.

Baca Juga :
LTT Aceh Naik 7,89 Persen, Gubernur Mualem Apresiasi Bantuan Oplah dari Presiden

“Insyaallah produksinya kita target 7,5 juta ton. Kalau menjadi beras itu 3,5 sampai 4 juta ton. Di mana kebutuhan per bulan hanya 2,5 juta ton,” ujar Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam keterangannya usai kegiatan.

Menurut Amran, serapan beras hingga April tahun ini menjadi yang tertinggi selama satu dekade terakhir. Ia mencatat stok beras di gudang nasional telah menyentuh angka tertinggi dalam dua dekade.

“Kita pecah rekor hari ini 3 juta ton dan ini tertinggi selama 20 tahun, bahkan di atas 20 tahun. Tapi data yang kami terima, yang kami dapatkan adalah 20 tahun tertinggi selama 20 tahun stok gudang 3 juta ton lebih. Juga jagung demikian produksi jagung kita cukup tinggi. Insyaallah dengan tanam serempak hari ini kami yakin produksi ke depan lebih tinggi,” lanjutnya.

Selain Mentan, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan optimisme tinggi terhadap keberhasilan program tanam serentak. Ia meyakini, apabila kondisi berjalan normal, Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat.

“Artinya sampai 2026 kalau normal saja kita tidak perlu impor lagi. Kalau bahasa terangnya berarti kita yang tadinya 4 tahun, 3 tahun, 2 tahun sampai April kita sudah bisa swasembada,” ucap Menko Pangan.

Baca Juga :
Prabowo Pimpin Panen Raya Nasional, Aceh Targetkan Produksi 1,6 Juta Ton Gabah di 2025

Ia juga menekankan pentingnya program tanam kedua di berbagai daerah, meskipun di saat bersamaan perbaikan irigasi masih berlangsung. Didukung dengan prediksi BMKG bahwa tahun ini tidak akan terjadi kemarau panjang, Zulkifli menilai produksi pangan akan lebih stabil dan mencukupi.

“Kalau tanam ini digerakkan lagi, irigasi selesai, kemudian tahun ini juga menurut BMKG itu tidak akan ada kemarau yang panjang, maka saya meyakini produksi kita akan berlimpah beras. Jadi kita akan panen besar tahun ini,” katanya.

Pemerintah menegaskan agenda kedaulatan pangan bukan sekadar slogan, tetapi prioritas utama menuju Indonesia yang lebih mandiri dan kuat dalam menghadapi tantangan global. [*]

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Leontura. Diberdayakan oleh Blogger.